Kamis, 25 Oktober 2012

Layanan publik yang buruk harus dikritisi!

Saya punya pengalaman yang pahit dengan salah satu layanan publik terkemuka di Indonesia, saya pakai jasa telekomunikasi dari Telkom udah lama juga sih, dipakenya buat layanan internet via Telkom Speedy, jadi nih ya suatu hari emang tiba-tiba internet di rumah saya mati, "ehhh sialll, lagi-lagi" , emang bener lagi-lagi, karena emang bukan pertama kali, bahkan sering malahan, aahh .. di telpon dah CS-nya Telkom tuh, tanggepannya terus aja katanya akan diproses, dalam proses dan dalam proses, kayak ngomong sama recorder! sampe suatu saat terpikir emang sepertinya gak ada respon lagi dari Telkom, yaaahh terbesit juga untuk publikasikan masalah ini ke massa, ya jalan satu-satunya ya melalui media massa, setelah keluhan saya itu terbit diharian Analisa terbitan tanggal 19 Oktober 2012, langsung dah besoknya ada personil diturunkan dan jreng..jreng..jreng.. internet saya idup.. horeee \(^,^)/ , ternyata layanan publik memang harus di evaluasi lagi, dan jika pelayanannya buruk "beritahu" pada dunia, sepanjang pemberitaannya benar! jangan sampai ada kesan berlebihan juga pemberitaannya, ntar seperti kasus Prita Mulyasari , Pencemaran nama baik! mulai sekarang bersifat kritislah terhadap layanan publik! demi kenyamanan publik juga bukan? :)


isi keluhan saya di media massa kemarin ..
"Saya adalah pengguna Jasa Telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan nomor pelanggan: 0103103001890001. Saya menggunakan jasa Telkom untuk keperluan akses internet melalui layanan Speedy, telepon dan juga mengirim data melalui Fax.

Sejak hari Senin tepatnya tanggal 24 September 2012 lalu koneksi internet yang saya gunakan terputus. Saya mencoba memeriksa jaringan di rumah saya, ternyata tidak ada masalah, lalu saya cek kabel Telkom yang berada di Jalan Ringroad yang menghubungkan langsung ke rumah saya, ternyata sesuai dugaan, kabel yang biasanya menjuntai di tiang-tiang Telkom, saat itu sudah tidak ada lagi. Bisa dipastikan itu adalah aksi kawanan pencuri yang beraksi di malam hari.

Pencurian kabel Telkom di jalan tersebut, setidaknya dalam delapan bulan terakhir dalam tahun ini sudah terjadi 4 kali di tempat yang sama, dan sangat disayangkan tidak ada pembenahan atas keamanan dan kenyamanan pelanggan dari Telkom sedikitpun.

Yang sangat saya sayangkan adalah lambannya Telkom menurunkan personil teknisi untuk melakukan perbaikan, kerusakan pada awal tahun yang lalu saya harus menunggu 1 bulan lamanya untuk menggunakan kembali layanan Telkom. Bahkan setelah mengetahui adanya pencurian kabel pada 24 September lalu, saya selalu menghubungi Call Center Telkom 147, dan sampai keluhan ini saya sampaikan belum ada teknisi Telkom yang diturunkan, padahal saya selalu mendapatkan jawaban yang memuaskan dari CS Telkom bahwa perbaikan atas gangguan sedang dalam proses perbaikan.

Saya berharap besar keluhan saya ini dapat menjadi pelajaran untuk Telkom dalam meningkatkan layannya kepada pelanggan, terutama respon yang cepat dalam menangani masalah-masalah teknis di lapangan, terlebih lagi keamanan kabel jaringan di lapangan agar para pelanggan dapat menggunakan 

Jasa Telkom yang sangat dibutuhkan untuk akses komunikasi dan informasi demi kelancaran usaha pelanggannya. Melalui kesempatan ini juga saya sampaikan kepada pihak Kepolisian terutama Polsek Medan Sunggal agar semakin meningkatkan keamanan dengan melakukan patroli di wilayah tugasnya. "

Sabtu, 20 Oktober 2012

Aku gak akan mau jadi ketua KPK kalau aku belum punya keberanian yang super buat berantas korupsi di Indonesia! intinya keberanian walau nyawa taruhannya!

Melihat pimpinan-pimpina KPK yang menjabat sekarang aku pesimis pemberantasan korupsi bisa maksimal, terang saja, yang dibutuhkan pimpina KPK sekarang hanyalah keberanian, lihat saja pimpinan KPK sekarang, tampaknya ragu-ragu menobatkan calon koruptor menjadi Tersangka Koruptor, Maling yang namanya koruptor inilah yang jadi masalahnya, tak jarang mereka juga menggunakan kekuatan kekuasaan untuk berlindung, mumpung "ayah" mereka sedang menjabat, dan ANDAI AKU MENJADI KETUA KPK, gebrakan pertama yang aku lakukan adalah menutup telingaku dari suara-suara setan kiri-kanan-depan-belakang, dan aku gak akan pernah takut dengan ancaman-ancaman yang diserang! itulah yang penting keberanian! keberanian tanpa batas untuk memberantas korupsi! aku gak akan pernah takut dengan kekuatan-kekuatan penguasa yang melindungi koruptor itu! walau nyawa taruhannya!
http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/145/Joko%20Prabowo.html